Beranda Berita Aksi Solidaritas NTB untuk Uyghur makin meluas

Aksi Solidaritas NTB untuk Uyghur makin meluas

1246

Mataram – Nusa Tenggara Barat kembali menyerukan aksi solidaritas untuk muslim Uyghur yang tengah mengalami diskriminasi di Xinjiang, bagian barat China. Seusai Sholat Jumat (21/12), ratusan massa dari berbagai elemen berkumpul di masjid Attaqwa Mataram, untuk bergerak bersama menyampaikan aspirasi ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi NTB di Udayana, Mataram.

Koordinator Aksi di Lapangan (Korlap) Gandi Rifansyah mengatakan bahwa massa ini bergerak, bersatu untuk menyuarakan dukungannya kepada saudara semuslim di Xinjiang dan bersatu mengutuk kekerasan yang dilakukan pemerintah China terhadap mereka (Muslim Uyghur).

Ditemui ditengah-tengah aksi, Gandi Rifansyah menjelaskan bahwa aksi ini gabungan dari berbagai organisasi, ada yang dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram (Unram), BEM Teknik Unram,  ACT Masyarakat Relawan Indonesia (ACT-MRI) NTB, ada juga dari One Care, Syam Organizer, Mahasiswa Pecinta Islam atau MPI, organisasi Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) Bima, Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII) Dompu, dan lain-lain.

“Mari kita buktikan kepada masyarakat dunia bahwa Uyghur bersama masyarakat Nusa Tenggara Barat, dengan mengangkat panji-panji kita, mari kita teriakkan takbir!” lantang Ismail, orator dari ACT MRI yang disambut gemuruh takbir dari semua peserta aksi.

“Anggota dewan adalah tempat untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, oleh karena itu hari ini kita buktikan kita datang ke sini untuk menyampaikan aspirasi tentang dunia islam, takbir! kita guncangkan kantor DPRD ini dengan takbir kita” tutup ismail mengakhir orasinya.

Aksi yang bertajuk Solidaritas Kemanusiaan untuk Dunia Islam tersebut diterima di lobby kantor DPRD Provinsi NTB oleh Kepala Bagian Umum dan Humas – Drs. Hafid, MM., bersama Lalu Juan Hilary, SE. – Kepala Sub Bagian Humas, Protokol dan Perjalanan. “Insyaallah kalo ada aspirasi yang dititipkan, kami siap menyampaikan ke pimpinan (Pimpinan Dewan) karena itu memang tugas dan kewajiban kami, dan ini adalah bentuk kewajiban kami sebagai manusia, bukan saja sebagai hamba Allah, bukan saja sebagai khalifah, tetapi sebagai semuanya!” janji Hafid kepada peserta aksi yang membubarkan diri sekitar pukul 16.00 wita.(ms)