Mataram – Ketua DPRD Provinsi NTB Hj. Baiq Isvie Rupaeda, S.H., M.H., menjadi narasumber pada Webinar (seminar dalam jaringan online atau web) dengan Tema : “Pentingnya Pembangunan Infrastruktur sebagai perekat dan pemersatu bangsa”.
Webinar ini diselenggarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII region Bali – Nusa Tenggara.
Dr. Kadri, Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, dan Drs. Lalu Dirjaharta, M.Si., Kepala Bakesbangpoldagri Provinsi NTB juga hadir sebagai narasumber, via aplikasi Zoommeeting, Sabtu siang, 20 Juni 2020.
Menurut penyelenggara, tema diatas diambil karena infrastruktur merupakan bagian penting dari pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dimana, dalam situasi wabah Covid-19 saat ini progres pembangunan infrastruktur seolah stagnan atau terhambat. “Bukan hanya di NTB, tapi di seluruh Indonesia” ujar Aziz Muslim, Ketua PMII Bali-Nusra yang bertindak sebagai moderator dan pembawa acara.
Narasumber pertama, Dr. Kadri menjelaskan dalam pengantarnya yakni, pakar-pakar komunikasi dalam penelitiannya menyebutkan bahwa komunikasi manusia di dominasi oleh komunikasi non verbal dengan porsi 80 porsen dan sisanya (20 porsen) adalah komunikasi verbal. Sehingga dalam konteks komunikasi pembangunan, infrastruktur merupakan bentuk komunikasi non verbal pemerintah.
Menurut akademisi dari UIN Mataram ini, pemerintah yang baik adalah pemerintah yang tidak banyak bicara, namun banyak membangun. Ketika pembangunan di suatu wilayah gencar dilakukan maka, imbuh Doktor Kadri, sesungguhnya pemerintah saat itu sedang gencar-gencarnya melakukan komunikasi non verbal dan sedang menunjukkan perhatian dan kecintaannya kepada masyarakatnya.
“Contohya di Papua. Pemerintah secara simbolik tengah mengukir sejarah monumental dengan pembangun infrastruktur yang baik di sana. Tentu saja dengan ini, masyarakat Papua akan memiliki kenanangan manis dengan rezim saat ini” tutur Doktor Kadri.
Ketua DPRD NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda juga memiliki pandangan akan hal ini. Ia mengatakan bahwa Papua memiliki dimensi yang berbeda dari permasalahan pembangunan dengan wilayah lain di Indonesia. Pembangunan infrastruktur berkelanjutan mutlak diperlukan sebagai sarana untuk menghubungkan wilayah sentral dengan pedalaman. Menurutnya, upaya-upaya mencari solusi atas masalah (pembangunan) di Papua adalah tanggungjawab kenegaraan dan panggilan bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia.
Srikandi Udayana ini juga menyebutkan bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi sangat penting bagi kemajuan suatu daerah, dan hal ini harus didukung dengan infrastruktur yang memadai.
Bercermin dari hal tersebut, Baiq Isvie berpendapat bahwa konsep pembangunannya harus mengintegrasikan pembangunan di bidang keamanan dalam rangka menjaga kedaulatan negara dan masyarakat. “Stabilitas keamanan yang terkendali akan memberikan ruang mobilitas ekonomi bagi masyarakat Papua untuk meningkatkan kesejahteraan berlandaskan kearifan lokal” terang Ketua DPRD NTB yang juga Sekretaris DPD I Golkar NTB ini.
Sedangkan menurut Kepala Bakesbangpoldagri NTB, ada dua realita penting dalam membangun bangsa yang baik, yaitu persatuan dan pembangunan.
Semangat persatuan sebagai kekuatan bangsa harus lebih ditanamkan lagi ke generasi milenial.
“Sebuah pelangi akan terlihat indah ketika banyak warna menjadi satu, bukan karena ada satu warna. Indonesia harus bersatu bukan menjadi satu!” seru Lalu Dirjaharta.
Pembangunan diartikan sebagai upaya perubahan menuju keadaan yang lebih baik, lanjut pria yang baru satu setengah bulan menjabat menjadi Kepala Bakesbangpoldagri NTB ini.
“Semua elemen masyarakat saat ini harus faham terkait dua kata kunci, yaitu persatuan dan pembangunan. Keduanya tidak bisa dipisahkan. Mari kita rawat persatuan dan kita kobarkan semangat pembangunan!” katanya bersemangat.
Seminar daring ini diikuti oleh peserta dari beberapa organisasi kemahasiswaan, wartawan koran lokal dan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat yang ada di NTB, baik Pulau Lombok maupun Sumbawa.
Di penghujung acara, Ketua DPRD NTB memberikan closing statement berupa pesan kepada pemuda-pemudi di NTB agar tetap semangat ditengah wabah Covid-19. Selalu mentaati protokol pencegahan Covid-19 sesuai aturan pemerintah, dan tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.